Friday 24 February 2012

Salatiga dan kuliah

Malam2 dini hari gini enaknya sih tidur. Tapi, ga tau kenapa di malam ini saya tiba2 asik memikirkan sesuatu.

Siang ini rencana untuk pergi ke Salatiga karena di hari Sabtu ada acara doa 100 harinya mbah kung. Selain itu, di malam ini saya chating dg beberapa teman dan promosi tentang salatiga.

Teringat akan kuliah2 yg sedang dilalui selama master ini tentang apa itu sesar (orang awam mengenalnya dg istilah patahan). Secara singkat, teman saya yg lama berkecimpung dg dunia patah-patahan ini, memberikan sebuah informasi yg cukup singkat, cukup padat, dan terkadang cukup sulit dimengerti oleh saya. Salah satu cara untuk melihat diskontinu geologi yaitu dg cara melihat beda tinggi topografi. Beda tinggi topografi ini nantinya kalo diteliti lebih lanjut bisa nemuin patahan.

Teringat apa yg diucapkan olehnya, saya teringat bahwa tempat dulu saya tinggal selama 2 tahun, terdapat yg asik. Dari jalan besar yg ada RS DKT, kalo ke rumah saya di Ds. Butuh, akan menemukan lembah. Kalo dari google earth sih tak tampak 3-D nya. Kalo dari arah jalan besar, turunan lembahnya agak landai tapi setelah sampai dasar, naik ke lembahnya curam. Ga dalam2 amat sih si lembah unik ini, paling 10-20 meter (perkiraan ngasal). (Lokasinya bisa dilihat di gambar di bawah)

Lokasi 1

Dulu ingat juga, kalo di belakang rumah itu jalannya agak naik sedikit terus kalo diterusin jalan bakal nemu kali yang posisinya dibawah. Dlu sih belum pernah jalan2 ke sana. Tapi, setelah diamati di google earth, tampak ada yg menarik.

Lokasi 2

Hmm, kira2 ada apa gerangan disana yah?

Kayanya bacaan menarik yg harus dibaca oleh saya adalah kondisi tektonik Jawa Tengah. Trus, tadi coba liat sekilas dari paper yg ditulis oleh Soehaimi (2008) tentang kondisi tektonik di Jawa. Secara sekilas, ada sesar Rawa Pening. [bisa di donlot di: http://www.bgl.esdm.go.id/dmdocuments/jurnal20080405.pdf].
Kalo Rawa Pening-nya sendiri, lokasinya tuh sekitar 30 menit perjalan darat dari rumah ke lokasi. Ya.. kalo pake pesawat/kapal ga bakal nyampelah. Apakah ada hubungannya?

Nantikan pemikiran lebih lanjut di tulisan berikutnya.

HAHAHA

irpranantyo


Tuesday 21 February 2012

Teringat kembali

Ada peribahasa bijak yang bunyinya:



Tong kosong nyaring bunyi
artinya...
~orang yang banyak bicara biasanya belum tentu bisa~
tapi...

apa yang ga pernah bicara sudah tentu bisa?



ada lagi yang berbunyi...
Malu bertanya, sesaat di jalan.
tapi...

Kalo kebanyakan nanya, 
dia udah sampe tujuan ato malah nyasar beneran?

Monday 20 February 2012

Something is missing

Huft,

Ya, kata pertama yang terpikirkan sesaat sebelum tulisan ini mulai diketik. Ga tau artinya apa. Tapi, ya cukuplah untuk menggambarkan suasana malam ini.

Tak banyak yang akan ditulis pada malam ini. Yang terasa hanyalah ada sesuatu yang hilang. Tapi, apa itu saya pun tak tahu. Mari akhiri malam ini untuk mencarinya.

irpranantyo

Thursday 9 February 2012

Modus baru

Pagi ini, sekitar pukul 9.00, telepon di rumah berdering. Kebetulan saya dekat dengan gagang telepon dan kemudian saya mengangkatnya. Kemudian terjadilah percakapan yang singkat seperti demikian,

A (penelpon) : Selamat pagi, saya dg Irwan dari Telkom Jakarta. Apakah betul ini dg rumah pa Pribedi?
B (saya) : selamat pagi. Oh, maaf pa Pribedi sudah lama pindah.
A : Ini dengan siapa?
B : Ryan

Entah kenapa, tiba-tiba telepon dimatikan oleh A.

Selama lima belas menit, telepon rumah kembali berdering dan kebetulan saya kembali yang mengangkat. Terdengarlah suara penelpon yang tadi dan memulai percakapan yang sama seperti sebelumnya.

B : ini dg Ryan
A : (tampak tidak percaya kalau saat ini rumah sudah tidak ditempati oleh pa Pribedi)
A : Jadi begini, saya ingin memberitahukan bahwa no telepon Anda memenangkan sebuah undian. Undian tersebut diundi kemarin malam di transtv pukul 23.30. Apakah Bapak mengetahuinya?
B : Hmm, semalam saya menonton transtv, Pak sampai pukul 24.00, tapi tidak melihat ada pengundian apa-apa tuh.
A : oo, begitu yah?

Tut tut tut tut tut, telepon kembali terputus.


Kejadian ini pernah saya alami juga beberapa bulan yang lalu dan diawali percakapan yang sama. Saat itu, saya menjawab dg santai bahwa tidak menonton acara pengundian. Lalu si penelpon dg semangat memberitahukan hadiah apa yang kami dapatkan. Setelah itu, dia menyuruh saya untuk mencatat sebuah no telepon dan dia meminta saya untuk menelpon ke no tersebut untuk memastikan jenis hadiahnya. Sehubung saat itu tidak ada alat tulis terdekat, saya hanya pura-pura menuliskan no telepon tersebut.
Di luar dugaan, ternyata si penelpon meminta saya untuk mengulangi no telepon tersebut. Karena saya hanya pura-pura mencatat maka saya tidak ingat berapa no teleponnya.
Singkat kata, orang tersebut mengulanginya dan memarahi saya. -____-"


Dipikir-pikir, si penelpon ini ga pinter juga dalam melancarkan modus penipuannya.


Wednesday 8 February 2012

See you 'next time'

sketsa pertemuan pertama
Gambar di sebelah, ya hanya sebuah sketsa jelek pertemuan pertamaku dengan dia. Yap, di lantai 4 salah satu gedung di kampusku di pintu lift. Saat itu ia keluar dari lift dan saya akan masuk ke lift bersama kawan saya.


Tak banyak pertemuan yang disengaja atau tidak disengaja dengannya.
Yang kuingat, setiap bertemu, ia selalu senyum namun dengan memandang ke bawah tampak malu-malu. Pernah sekali kutawari untuk menikmati coklat panas dan diwaktu yang lain kutawarkan mie goreng. Mungkin waktu itu bukan waktu yang tepat. Ia membalas ajakan itu dengan, "Wah kak.  Ga bisa, udah ada acara dg teman. hehe. kapan-kapan yah (next time)."


Lama tak jumpa ia karena saya pindah gedung dan berbagai aktivitas (haha, sok sibuk).


Kabar mengejutkan datang di senin sore, 2 hari lalu. Harap-harap cemas menanti berita menggembirakan. Yap, berita menggembirakan itu benar-benar datang sore hari ini. Dirimu sudah mempunyai rumah baru! Udah gitu, di sebelahnya om Je lagi. Kayanya, lagi menikmati coklat panas dan mie goreng nikmat juga nih. Wah, saya ditinggal.




~See you next time, Fanka. Rumahmu yang baru, disebelah om Je, sungguh sangatlah damai. Istirahatlah dengan tenang~





Sunday 5 February 2012

Sedikit tidak terpikirkan :)

Suatu hari disaat liburan semester.
Saya duduk bersama dua orang teman (A dan B) di dalam ruangan yang berisi 4 unit komputer. Saat itu, sekitar sore hari setelah pukul 15.00. Kami membicarakan berbagai macam hal dan tidak fokus apa yang dibicarakan.

Tiba-tiba, A menirukan iklan yang sebagian isinya, "... aku ga punya pulsa...". Lalu obrolan mengarah kekenangan masa lalu A tentang zaman pdkt dan pacarannya. Pada zamannya, pacaran masih dilakukan melalui surat-suratan, telepon koin, atau telepon di atas pukul 21.00 biar dapet diskon, atau yang sejenisnya. Lalu A juga bilang, "Kalau sekarang sih enak. Tinggal sms-an atau telepon lewat HP, kan murah-murah. Asal HP-nya berpulsa. haha. (dan kembali menirukan sebagian isi iklan yang tadi)."

Lalu saya bilang, "Enakan ga punya pacar ato ga pdkt dong, A! Irit, ga perlu ngegombal, ga perlu nanya kabar, basa basi, dll." dan A membalas, "Jangan salah, justru karena ga punya, investasi yang dilakukan itu jadi investasi yang tidak jelas."

Dari jawaban itu, emang bener sih. Coba liat kalo orang yang lagi PDKT, kayanya hampir semua cara dilakukan untuk mendapatkannya. Malah ada yang buang-buang uang untuk mendapatkannya. Sejenis "investasi yang tidak jelas".

Setelah berpikir sejenak, lalu saya kembali nyeletuk, "Kalo gitu, bantu cariin dong, A!"
A membalas, "Gampang, kamu mau yang mana? Ada banyak kok. Tapi masalahnya, walaupun di luar sana banyak, tapi kalo libur-libur gini masih nongkrong di depan komputer, di kampus pula, terus ama cowok-cowok, ya gimana mau dapet?"

Dari sini, yang saya tangkap, kalo kita menginginkan sesuatu, tetapi hanya ingin dan tidak berdiri lalu mencari apa yang diinginkan, seberapa besar keinginan itu tidak akan tercapai juga.


~ahaha, sekian dulu ceritanya.
masih banyak sih cerita-cerita yang lain.
sampai jumpa dikesempatan lain ;)

r.pranantyo

Wednesday 1 February 2012

Perkenalan

Perkenalkan,
blog ini dibuat untuk hal yang saya sendiri belum tahu.
Intinya sih untuk jaga-jaga jika disuatu saat nanti "dibutuhkan".

Pembuat blog ini (tentu saja bukan r.pranantyo), sangatlah  kaya karena bisa menyediakan fasilitas yang gratis untuk memenuhi dunia maya.
Bagaimana tidak kaya? Daftar sebagai pengguna blog saja tidak bayar.
Bandingkan kalo ngiklan di media elektronik ato media cetak? kan kita harus bayar.
~hehe, cukup dengan ocehan pembuat blog~

Salah satu penggunaan fasilitas ini, sebut saja dia bernama Pranantyo, merupakan seorang mahasiswa di salah satu PTN terkenal di Indonesia.
Ya, kira-kira tempat dia duduk kalo di area kampus adalah gedung lantai 2 di dekat bank BNI atau di lantai 4 labtek yang berada di tengah kampus. (gedung yg mana coba?, haha)
Pendidikan dasarnya (SD) ia lewati di tiga kota yang berbeda. Memulai menggunakan celana pendek warna merah di kota besar di kepala burung Irian, lalu berpindah ke salah satu kota kecil yang dingin di dekat ibu kota Jawa Tengah, dan mengakhiri masa bercelana merah di kota Kembang (sampai saat ini saya masih bingung kenapa disebut kota kembang, padahal jarang liat kembang disini).
Tentu saja sebelum duduk di lantai 2 atau 4 di kampus yg sekarang, ia harus jumpalitan baku hantam dengan kejamnya dunia pendidikan. 6 tahun masa sekolah menengah ia tempuh di kota kembang.
Saya juga bingung, kenapa ada dua jenis sekolah menengah, yaitu pertama dan atas, kenapa yah? Kenapa juga ga ada sekolah menengah kedua, ketiga, dst... atau sekolah menengah bawah, menengah? (hehe)
Kedua jenjang pendidikan itu ia lewati di sekolah yang dekat dengan rel kereta api di sekitar Jalan Jawa dan salah satu sekolah negeri yang di dekat pemandian Centrum (sekarang udah ga ada euy, malah ganti jadi kolam lele).

Masa sekolah menengah ia lewati selama 6 tahun secara kalender masehi. (kalo dihitung efektifnya, ga tau tuh 5 tahun nyampe ga? ~soalnya kan dipotong liburan puasa dan lebaran, liburan semester, kakak kelas ujian nasional, dan libur-libur yang tiba-tiba~
Selanjutnya, ia lanjutkan mengenyam bangku di pendidikan tinggi di kota kembang ini.

Entah kenapa, anak ini mengambil jurusan ini di kampus tersebut.
Ketika ada orang awam (A) bertanya, "Mas, sekarang kuliah dimana?" lalu ia (B) menjawab, "Di kampus A.".. Lalu A kembali bertanya, "Ambil jurusan apa disana, Mas?" dan B menjawab, "Jurusan ~tittttt (masih dirahasiakan)~" lalu A dengan mantabnya menjawab, "OOOOOOOO (jawaban yg terdengar mantab sudah paham). Itu tuh jurusan apa yah?". Setelah dijawab singkat padat dan kurang jelas oleh B, maka A selanjutnya hanya manggut-manggutkan kepala.
Entah harus bersyukur atau menyesal, akhirnya ia dapat lulus setelah mengenyam kuliah selama 4 tahun kurang 1 bulan (3 tahun 11 bulan) dan sampai saat ini ia masih terus kuliah walau sudah di wisuda pada bulan Agustus 2011 lalu.

Singkat kata, ia=saya, saya dilahirkan di Bogor 23 tahun silam (jika dihitung pada 10 November 2012). Memiliki 2 TK, di Bogor dan Sorong (lupa nama TK-nya). Memiliki 3 SD (Kristus Raja I, Sorong - Marsudirini 78, Salatiga - St. Yusuf, Bandung). Sekolah menengah pertama karena cuma ada satu, yaitu SMPN 5 dengan sekolah menengah atas SMAN 5. Kuliah tahap 1 saya habiskan waktu menekuni dunia physical oceanography di ITB (S-1) dan sekarang sedang menyelesaikan kuliah tahap 2 di Sains Kebumian ITB dg opsi gempa bumi (S-2).

Sekian perkenalan dari saya.
Nantikan cerita-cerita selanjutnya dari saya.


Salam,
r.pranantyo