Thursday 9 February 2012

Modus baru

Pagi ini, sekitar pukul 9.00, telepon di rumah berdering. Kebetulan saya dekat dengan gagang telepon dan kemudian saya mengangkatnya. Kemudian terjadilah percakapan yang singkat seperti demikian,

A (penelpon) : Selamat pagi, saya dg Irwan dari Telkom Jakarta. Apakah betul ini dg rumah pa Pribedi?
B (saya) : selamat pagi. Oh, maaf pa Pribedi sudah lama pindah.
A : Ini dengan siapa?
B : Ryan

Entah kenapa, tiba-tiba telepon dimatikan oleh A.

Selama lima belas menit, telepon rumah kembali berdering dan kebetulan saya kembali yang mengangkat. Terdengarlah suara penelpon yang tadi dan memulai percakapan yang sama seperti sebelumnya.

B : ini dg Ryan
A : (tampak tidak percaya kalau saat ini rumah sudah tidak ditempati oleh pa Pribedi)
A : Jadi begini, saya ingin memberitahukan bahwa no telepon Anda memenangkan sebuah undian. Undian tersebut diundi kemarin malam di transtv pukul 23.30. Apakah Bapak mengetahuinya?
B : Hmm, semalam saya menonton transtv, Pak sampai pukul 24.00, tapi tidak melihat ada pengundian apa-apa tuh.
A : oo, begitu yah?

Tut tut tut tut tut, telepon kembali terputus.


Kejadian ini pernah saya alami juga beberapa bulan yang lalu dan diawali percakapan yang sama. Saat itu, saya menjawab dg santai bahwa tidak menonton acara pengundian. Lalu si penelpon dg semangat memberitahukan hadiah apa yang kami dapatkan. Setelah itu, dia menyuruh saya untuk mencatat sebuah no telepon dan dia meminta saya untuk menelpon ke no tersebut untuk memastikan jenis hadiahnya. Sehubung saat itu tidak ada alat tulis terdekat, saya hanya pura-pura menuliskan no telepon tersebut.
Di luar dugaan, ternyata si penelpon meminta saya untuk mengulangi no telepon tersebut. Karena saya hanya pura-pura mencatat maka saya tidak ingat berapa no teleponnya.
Singkat kata, orang tersebut mengulanginya dan memarahi saya. -____-"


Dipikir-pikir, si penelpon ini ga pinter juga dalam melancarkan modus penipuannya.


No comments:

Post a Comment