Thursday 12 June 2014

Obrol-obrol kosong di KRL Tanah Abang - Rawa Buntu

Hari ini aku lalui seperti biasa; bangun pagi, berangkat ke kantor dengan kereta rel listrik (KRL), ngantor (kadang ga tau apa yang dikerjain), pulang dengan krl lagi, dan tentu saja tidur setelah tulisan ini selesai. Semua berjalan biasa dari pagi hingga malam ini, termasuk sudah biasa mengalami gangguan di dalam KRL. Sore ini aku pulang dengan bang Fredy. Dia merupakan staff yang baru bergabung di kantor awal tahun ini. Dalam perjalan pulang, perjalanan kami seperti biasa mengalami gangguan. Kereta tampak berangkat pada jam yang biasa, biasa telat, pukul 18:50. Saat kereta kami terpaksa berhenti beberapa puluh meter sebelum stasiun Kebayoran, sang masinis menyapaikan pesan singkat. "Mohon maaf, perjalanan KRL Anda mengalami hambatan karena terdapat gangguan LAA di stasiun Kebayoran". Wih, kami berdua berpikir, "Keren juga tuh nama gangguannya!" Setelah itu, sang masinis menjelaskan maksud dari LAA. LAA adalah gangguan listrik aliran atas, dengan kata lain, terjadi gangguan pada kabel jaringan listrik yang menghantarkan tenaga untuk KRL. Setelah itu, kami membicarakan banyak macam. Salah satunya adalah menulis dan tulisan. Intinya, mau setinggi-tinggi atau sejago-jagonya memiliki keahlian akan percuma jika tidak ada bukti fisik yang dapat ditinggalkan. Bagaimana cara meninggalkan buktinya? Salah satu caranya melalui tulisan. Melalui tulisan, kita bisa menunjukkan kemampuan dan keahlian kita sehingga pembacanya dapat memahami maksud dan tujuan yang ingin kita sampaikan. Bagaimana memulainya? Hmm.... Bukan perkara mudah. Ya semoga tulisan kosong di blog ini bisa menjadi salah satu cikal bakal saya bisa meninggalkan bukti tertulis apa yang kumiliki. Salam,

No comments:

Post a Comment